Selasa, 21 Maret 2017

Psikologi Pendidikan - PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI




PERENCANAAN
1. Perencanaan Instruksional
Perencanaan intruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran.
2. Kerangka Waktu                                                                 
Menyusun rencana waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya, atau perlu fokus pada “tugas” dan “waktu”.
a. Apa yang Perlu Dilakukan                         
       Menentukan tujuan instruksional (Apa yang harus saya capai?)
       Merencanakan kegiatan (Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan?)
       Menentukan prioritas (Tugas mana yang lebih penting?)
b. Waktu Melakukannya
       Membuat estimasi waktu (Berapa lama waktu yang dibutuhkan setiap kegiatan?)
       Membuat jadwal (Kapan kegiatan akan dilakukan?)
       Fleksibel (Bagaimana saya akan menangani situasi yang tak terduga?)


PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Biasanya, fokus di sekolahadalah pada perencanaan dan instruksi guru. Dalam pendekatan ini, perencanaan dan instruksi disusun dengan ketat dan guru mengarahan pembelajaran murid.
1. Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered
a. Menciptakan Sasaran Behavioral
Sasaran behavioral adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid. Robert Mager (1962) percaya bahwa sasaran behavioral harus mengandung tiga bagian, yaitu:
       Perilaku murid
       Kondisi dimana perilaku terjadi
       Kriteria kinerja
b. Menganalisis Tugas
Analisis tugas, yang difokuskan pada pemecahan suatu tugas kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen (Alberto & Troutman, 1999). Analisis ini melalui tiga langkah dasar (Moyer & Dardig, 1978), yaitu:
       Menentukan keahlian/konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas
       Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas
       Mendaftar semua komponen tugas yang harus dilakukan
c. Menyusun Taksonomi Instruksional
Taksonomi adalah sistem klasifikasi. (Benjamin Bloom & dkk, 1956) Taksonomi Bloom mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga domain, yaitu:
       Domain kognitif: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi
       Domain afektif: penerimaan, respons, menghargai, pengorganisasian, dan menghargai karakterisasi
       Domain psikomotor: gerak refleks, gerak fundamental dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan terlatih, dan perilaku nondiskusif
Belakangan ini, sekelompok psikolog pendidikan memperbarui pengetahuan Bloom dan dimensi proses kognitifnya berdasarkan teori dan temuan terbaru (Anderson & Krathwohl, 2001). Dalam update ini, dimensi pengetahuan mengandung empat kategori, yaitu: faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Dalam update dimensi proses kognitif, enam kategori yang berada di dalam kontinum dari kurang kompleks sampai lebih kompleks, yaitu: mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
2. Instruksi Langsung
Instruksi langsung adalah pendekatan teacher-centered yang terstruktur dan yang dicirikan oleh arahan dan kontrol guru, ekspetasi guru yang tinggi atas kemajuan murid, maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid (Joyce & Weil, 1996).
3. Strategi Instruksional Teacher-Centered
Banyak strategi teacher-centered merefleksikan instruksi langsung.
       Mengorientasikan
       Advance organizer
       Comparative advance organizer
       Pengajaran, penjelasan, dan demonstrasi
       Pertanyaan dan diskusi
       Mastery learning
       Seatwork
       Pekerjaan rumah
4. Mengevaluasi Instruksi Teacher-Centered
Berikut riset terhadap instruksi teacher-centered.
       Jadilah perencana yang rapi dan ciptakan sasaran instruksional
       Selalu berharap agar murid mendapatkan kemajuan dan memastikan agar murid mendapat waktu pembelajaran akademik yang memadai
       Luangkan waktu untuk memberikan orientasi pelajaran
       Gunakan metode lecturing, penjelasan dan demonstrasi
       Libatkan murid dalam pembelajaran dengan mengembangkan keterampilan mengajukan pertanyaan yang baik dan meminta mereka ikut dalam diskusi kelas
       Suruh murid mengerjakan seatwork dan gunakan instruksi tersendiri untuk murid, dll.


PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN LEARNER-CENTERED
1. Prinsip Learner-Centered
Prinsip learner-centered yang dikembangkan oleh gugus tuas American Psychological Association (APA) dapat diklasifikasikan berdasarkan empat faktor, yaitu:
a. Faktor Kognitif dan Metakognitif
       Sifat proses pembelajaran
       Tujuan proses pembelajaran
       Konstruksi pengetahuan
       Pemikiran strategis
       Memikirkan tentang pemikiran (metakognisi)
       Konteks pembelajaran
b. Faktor motivasi dan emosional
       Pengaruh motivasi dan emosi terhadap pembelajaran
       Motivasi intrinsik untuk belajar
       Efek motivasi terhadap usaha
c. Faktor sosial dan developmental
       Pengaruh perkembangan pada pembelajaran
       Pengaruh sosial terhadap pembelajaran
d. Faktor sosial individual
       Perbedaan individual dalam pembelajaran
       Pembelajaran dan diversitas
       Standar dan penilaian
2. Beberapa Strategi Instruksional Learner-Centered
       Pembelajaran berbasis problem, kurikulum berbasis problem akan memberi problem riil kepada murid, yakni problem yang muncul dalam kehidupan sehari-hari (Jones, Rasmussen, & Moffitt, 1997)
       Pertanyaan esensial, pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid (Jacobs, 1997)
       Pembelajaran penemuan, konsep yang mendorong guru untuk memberi murid kesempatan belajar sendiri (John Dewey, 1993 & Jerome Bruner, 1966)
3. Mengevaluasi Instruksi Learner-Centered
Pengkritik pendekatan ini mengatakan bahwa pendekatan ini terlalu banyak memerhatikan proses pembelajaran (seperti belajar secara kreatif dan kolaboratif) tetapi tidak cukup memerhatikan kandungan akademiknya (seperti fakta sejarah) (Hirsch, 1996). Beberapa kritik mengatakan bahwa instruksi learner-centered akan lebih baik untuk beberapa pelajaran dibandingkan pelajaran lainnya (Feng, 1996). Dan, para pengkritik menekankan bahwa ada gap antara level teoretis dari pembelajaran yang berpusat pada murid dengan aplikasi aktualnya (Airasian & Walsh, 1997). 


TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Teknologi adalah tema penting dalam pendidikan.
1. Revolusi Teknologi
Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi di mana kita kini hidup. Murid-murid dewasa ini tumbuh di dunia yang jauh berbeda dengan di masa ketika orang tua dan kakek mereka masih menjadi murid. Jika murid ingin siap kerja, teknologi harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pelajaran di kelas (Earle, 2002; Geisert & Futrell, 2000; Sharp, 2002).
2. Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui internet. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid.
3. Teknologi dan Diversitas Sosiokultural
Teknologi membawa beberapa isu sosial. Berikut ini beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi kesenjangan dalam akses dan penggunaan komputer (Gipson, 1997; Sheffield, 1997):
       Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gender, kultural, dan etnis
       Gunakan teknologi sebagai alat untuk menyediakan kesempatan pembelajaran yang aktif dan konstruktif
       Beri murid informasi tentang pakar dari latar belakang gender dan etnis yang berbeda
       Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar berbasis komputer di rumah
4. Standar untuk Murid yang “Melek Teknologi”
       Pra-taman kanak-kanak sampai grade dua
Dalam kelas Sharon Fontenot di Prien Lake Elementary School, murid belajar mengidentifikasi beruang kutub, singa, dan hewan lainnya melalui gambar foto, klip video, dan suara di CD-ROOM Wide World of Animals.
       Grade 3 sampai 5
Guru menggunakan sumber daya online secara efektif. Murid dapat berkontribusi pada database lingkungan yang digunakan oleh ilmuwan untuk menambah pengetahuan tentang lingkungan global.
       Grade 6 sampai 8
Di Marthaville Elementary School, sebuah sekolah di pedesaan, mempelajari pasar tenaga kerja di Lousiana. Mereka menggunakan internet untuk mengakses website mengenai apa yang mereka pelajari.
       Grade 9 sampai 12
Pertumbuhan penduduk dan perencanaan kota adalah fokus dari aktivitas pembelajaran berbasis teknologi studi sosial di grade ini. Hal ini menantang murid untuk mencari sumber online dan sumber lain untuk mendeskripsikan dilema populasi dunia nyata.
5. Masa Depan: Komputer di Mana-mana
Beberapa pakar komputer percaya bahwa generasi komputer berikutnya-generasi ketiga-akan berupa ubiquitous computing, yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan, ketimbang ke personal. Dalam lingkungan ini, teknologi akan menjadi latar belakang (Weiser, 2001). 


SUMBER :
Santrock, W. John. (2004). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates