Sabtu, 20 Mei 2017

Psikologi Pendidikan - Pengelolaan Kelas



Mengapa Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif
Manajemen kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Dalam menganalisis lingkungan kelas, Walter Doyle (1986) mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya:
1. kelas adalah multidimensional. Kelas adalah setting untuk banyak aktivitas, mulai dari aktivitas akademik sampai aktivitas sosial
2. aktivitas terjadi secara simultan. Misalnya satu klaster murid mungkin mengerjakan tugas menulis, yang lainnya mendiskusikan suatu cerita bersama guru, dan murid lain mengerjakan tugas yang lainnya.
3. hal-hal terjadi secara cepat. Kejadian sering kali terjadi di kelas dan membutuhkan respons cepat.
4. kejadian sering kali tidak bisa diprekdisi. Meskipun Anda membuat rencana dengan hati-hati dan rapi, kemungkinan besar akan muncul kejadian di luar rencana.
5. hanya ada sedikit privasi. Kelas adalah tempat publik di mana murid melihat bagaimana guru mengatasi masalah, melihat kejadian tidak terduga, dan mengalami frustasi.
6. kelas punya sejarah. Murid punya kenangan tentang apa yang terjadi di kelas pada waktu dahulu.
Salah satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati.

Tujuan dan Strategi Manajemen
Manajemen kelas yang efektif punya dua tujuan yaitu:
1. membantu murid menghabiskann lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan.
2. mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.

Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Prinsip Penataan Kelas
Berikut ini empat prinsip dasar yang dapat dipakai untuk menata kelas:
1. kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang.
2. pastikan bahwa Anda dapat dengan mudah melihat semua murid.
3. materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses.
4. pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.

Menciptakan Lingkungan yang Positif untuk Pembelajaran
Strategi Umum
Menggunakan Gaya Otoritatif. Berasal dari gaya parenting. Guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Strategi manajemen kelas otoritatif akan mendorong murid untuk menjadi pemikir yang independen dan pelaku yang independen tetapi strategi ini masih menggunakan sedikit monitoring murid.
Gaya manajemen kelas yang permisif memberi banyak otonomi pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau pengelolaan perilaku mereka. Murid di kelas permisif cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan control diri yang rendah.
Mengelola Aktivitas Kelas Secara Efektif. Berikut adalah perbedaan antara manajer kelompok kelas yang efektif dan tidak efektif. Manajer kelas yang efektif:
1. menunjukkan seberapa jauh mereka “mengikuti”
2. atasi situasi tumpang-tindih secara efektif.
3. menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran.
4. libatkan murid dalam berbagai aktivitas yang menantang.

Membuat, Mengajarkan, dan Mempertahankan Aturan dan Prosedur
Agar bisa berjalan lancar, kelas perlu punya aturan dan prosedur yang jelas. Murid harus tahu secara spesifik bagaimana aturan itu. Tanpa aturan dan prosedur yang jelas, akan muncul kesalahpahaman yang bisa melahirkan kekacauan.

Mengajak Murid untuk Bekerja Sama
Bagaimana caranya agar murid mau diajak bekerja sama tanpa selalu mengandalkan hukuman untuk menjaga ketertiban? Ada tiga strategi:
1. Menjalin hubungan positif dengan murid
2. Mengajak murid untuk berbagi dan mengemban tanggung jawab
3. memberi hadiah pada perilaku yang tepat

Menjadi Komunikator yang Baik
Mengelola kelas dan memecahkan konflik secara konstruktif membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik. Tiga aspek utama dari komunikasi adalah keterampilan berbicara, mendengar, dan komunikasi nonverbal.
1. Keterampilan Berbicara
Berbicara di Depan Kelas dan Murid. Beberapa strategi untuk berbicara secara jelas dengan kelas:
1. menggunakan tata bahasa dengan benar.
2. memilih kosakata yang gampang dipahami dan tepat bagi level grade murid.
3. menerapkan strategi untuk meningkatkan kemampuan murid dalam memahami apa yang Anda katakan.
4. berbicara dengan tempo yang tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.
5. tidak menyampaikan hal-hal yang kabur.
6. menggunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dasar untuk berbicara secara jelas di kelas.

Rintangan Komunikasi Verbal yang Efektif. Rintangan untuk menjalankan komunikasi verbal yang efektif antara lain
1. kritik
2. memberi julukan dan pelabelan
3. menasehati
4. mengatur-atur
5. ceramah moral
Memberi Ceramah yang Efektif. Berikut ini beberapa pedoman untuk memberikan ceramah, yang bisa bermanfaat bagi guru dan murid:
1. jalin hubungan dengan audien.
2. kemukakan tujuan Anda.
3. sampaikan ceramah secara efektif.
4. ikuti konvensi yang tepat.
5. tata ceramah dengan rapi.
6. masukkan bukti pendukung dan kembangkan ide Anda.
7. Gunakan media secara efektif.

2. Keterampilan Mendengar
Mendengar adalah keahlian penting dalam menjalin dan menjaga hubungan. Mendengar aktif berarti memberi perhatian penuh pada pembicara, memfokuskan diri pada isi intelektual dan emosional dari pesan. Berikut ini beberapa strategi untuk mengembangkan keterampilan mendengar aktif:
1. beri perhatian cermat pada orang yang sedang berbicara.
2. parafrasa. Nyatakan apa yang baru saja orang lain katakana dengan kalimat Anda sendiri.
3. sintesiskan tema dan pola.
4. beri umpan balik atau tanggapan dengan cara yang kompeten.

3. Berkomunikasi Secara Nonverbal
Selain apa yang Anda katakan, Anda juga berkomunikasi melalui tangan Anda, tatapan mata Anda, menggerakkan mulut Anda, menyilangkan kaki Anda, atau menyentuh orang lain.

Menghadapi Perilaku Bermasalah
Pendekatan efektif yang dapat dipakai guru untuk mengatasi perilaku adalah intervensi minor atau moderat. Intervensi minor menggunakan isyarat nonverbal, mempertahankan laju aktivitas, mendekati murid, mengarahkan perilaku, memberi instruksi yang diperlukan, menyuruh murid menghentikan suatu perilaku, dan memberi pilihan kepada murid. Intervensi moderat antara lain dengan mencabut  privilese atau melarang murid melakukan aktivitas yang disenanginya, membuat perjanjian behavioral, mengisolasi atau mengeluarkan murid dari kelas, dan memberi hukuman. Strategi manajemen yang baik adalah menggunakan sumber daya pendukung. Sumber daya ini antara lain teman sebaya sebagai mediator, orang tua, kepala sekolah atau konselor, dan mencari mentor untuk murid.


SUMBER:
Santrock, W. John.(2004). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Prenadamedia Group.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates